Selain dibaca, Al-Qur'an juga perlu dihafal, dipindahkan dari tulisan ke dalam dada. Tentu dalam menghafal, Allah memberikan keistimewaan, di riwayatkan dalam hadist "sesungguhnya orang-orang yang tidak ada ayat Al-Qur'an sedikitpun di dalam dadanya, bagaikan rumah yang tidak berpenghuni." (HR. Tirmidzi). Teman-teman bisa bayangkan rumah tidak berpenghuni? Pasti sepi. Tak hanya sepi, ia bisa menjelma menjadi sebuah tempat yang kotor dan bau jika tidak dirawat oleh pemiliknya. Naudzubillah..
Perjuangan untuk menghafal tentu tidak mudah. Menghafal satu ayat saja aku butuh perjuangan extra. Sesulit apapun hal tersebut, jika dilakukan dengan kesungguhan dan komitmen yang kuat, aku yakin bisa melewati rintangan tersebut.
Cara menghafal ku simple, cukup dengan mengulang ayat sebanyak 20 kali. Tips ini aku dapatkan dari seseorang di media sosial. Belum lama aku mengikuti kajian Ustadz Saihul Basyir, beliau bahkan mengulang ayat sebanyak 30 kali.
Lalu bagaimana dengan ayat yang panjang? Ini tantangan bagiku. Aku memotong ayat tersebut menjadi beberapa bagian untuk dihafal, masing-masing aku ulang sebanyak 20 kali. Ketika sudah sempurna mendapatkan satu ayat yang panjang itu, aku ulang lagi, tapi tak sampai 20 kali, kalau mau lebih sempurna dan ngelotok, diulang 20 kali. Itu sedikit tips yang bisa aku bagikan.
Slow but sure, mungkin itu kalimat yang tepat untuk perjuangan yang ku lewati. Aku tak ingin buru-buru mengejar target hafalan saja, tapi aku juga ingin dapat memahami kandungannya.
Ayat yang sudah dihafal, kemudian disetor ke kak Siti, via online.
Lelah perjuangan memang betul adanya.
Aku ingat betul, masuk ayat ke 16 Surah Luqman, ada momentum dimana aku lengah dan tidak hafal-hafal, bahkan hampir menangis. Bacaanku terhenti di lafadz ayat yang berbunyi "yaabunayya", lidahku kelu untuk dapat meneruskan ayat tersebut, saat itu aku tak dapat mengingat apa kelanjutan dari ayat tersebut.
Tak tau apa yang menyebabkan hal itu terjadi padaku di hari itu, yang jelas aku hanya terbayang akan maksiat pernah ku lakukan, yang mungkin saja itulah yang menjadi penyebab utama dari lupanya diriku akan hafalanku.
Satu hal yang ku syukuri saat itu,
kak Siti mau menerima hafalanku yang tidak sempurna itu.
Begitulah ceritaku dalam menghadapi kesulitan dalam menghafal ayat suci Al-Qur'an.
Bagaimana dengan ceritamu dalam menghafal Al-Qur'an?
yang jelas, semua orang yang menghafal Al Qur'an pasti akan dihadapkan dengan permasalahan yang berbeda.
Jangan menyerah!
Tetap berdoa kepada Allah agar kita semua dapat menghafal Al-Qur'an. Aamiin..
Sama-sama mendoakan yaa.
bersambung......
----------------------------
Tulisan ini semata hanya sebagai pengingat diri.
Editor: Rafiq Aqlam
Perjuangan untuk menghafal tentu tidak mudah. Menghafal satu ayat saja aku butuh perjuangan extra. Sesulit apapun hal tersebut, jika dilakukan dengan kesungguhan dan komitmen yang kuat, aku yakin bisa melewati rintangan tersebut.
Cara menghafal ku simple, cukup dengan mengulang ayat sebanyak 20 kali. Tips ini aku dapatkan dari seseorang di media sosial. Belum lama aku mengikuti kajian Ustadz Saihul Basyir, beliau bahkan mengulang ayat sebanyak 30 kali.
Lalu bagaimana dengan ayat yang panjang? Ini tantangan bagiku. Aku memotong ayat tersebut menjadi beberapa bagian untuk dihafal, masing-masing aku ulang sebanyak 20 kali. Ketika sudah sempurna mendapatkan satu ayat yang panjang itu, aku ulang lagi, tapi tak sampai 20 kali, kalau mau lebih sempurna dan ngelotok, diulang 20 kali. Itu sedikit tips yang bisa aku bagikan.
Slow but sure, mungkin itu kalimat yang tepat untuk perjuangan yang ku lewati. Aku tak ingin buru-buru mengejar target hafalan saja, tapi aku juga ingin dapat memahami kandungannya.
Ayat yang sudah dihafal, kemudian disetor ke kak Siti, via online.
Lelah perjuangan memang betul adanya.
Aku ingat betul, masuk ayat ke 16 Surah Luqman, ada momentum dimana aku lengah dan tidak hafal-hafal, bahkan hampir menangis. Bacaanku terhenti di lafadz ayat yang berbunyi "yaabunayya", lidahku kelu untuk dapat meneruskan ayat tersebut, saat itu aku tak dapat mengingat apa kelanjutan dari ayat tersebut.
Tak tau apa yang menyebabkan hal itu terjadi padaku di hari itu, yang jelas aku hanya terbayang akan maksiat pernah ku lakukan, yang mungkin saja itulah yang menjadi penyebab utama dari lupanya diriku akan hafalanku.
Satu hal yang ku syukuri saat itu,
kak Siti mau menerima hafalanku yang tidak sempurna itu.
Begitulah ceritaku dalam menghadapi kesulitan dalam menghafal ayat suci Al-Qur'an.
Bagaimana dengan ceritamu dalam menghafal Al-Qur'an?
yang jelas, semua orang yang menghafal Al Qur'an pasti akan dihadapkan dengan permasalahan yang berbeda.
Jangan menyerah!
Tetap berdoa kepada Allah agar kita semua dapat menghafal Al-Qur'an. Aamiin..
Sama-sama mendoakan yaa.
bersambung......
----------------------------
Tulisan ini semata hanya sebagai pengingat diri.
Editor: Rafiq Aqlam

Komentar
Posting Komentar