Langsung ke konten utama

INSIGHTS QS. LUQMAN: 10-13


Lakukanlah kebaikan sekecil apapun,
karena kau tak pernah tahu,
kebaikan mana yang akan membawa mu ke syurga.
Begitulah kata Imam Hasan Al Bashri.

Yaps, aku berusaha melakukan kebaikan apa yang bisa dilakukan. Ketika aku sudah tidak ada di dunia, aku (sedikit) meninggalkan tulisan di blog ini. Mohon do'a yaa. Hari ini, aku ingin berbagi insights Qur'an Surat Luqman ayat 10-13.

Selamat membaca, everyone!

Insights Ayat 10

خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ وَأَلْقَىٰ فِى ٱلْأَرْضِ رَوَٰسِىَ أَن تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٍ ۚ وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَنۢبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ

"Dia menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kamu melihatnya, dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi agar ia (bumi) tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembangbiakkan segala macam jenis makhluk bergerak yang bernyawa di bumi. Dan kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik."


Perhatikan foto di atas dan amati beberapa detik.
Setiap kali kamu membangun kontruksi, apakah yang kamu akan lihat pertamanya?
Pasti pilar atau tiangnya kan?

Di ayat ini, Allah ngajak kita introspeksi, reflect and ponder upon kekuasannya.

خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ بِغَيۡرِ عَمَدٍ۬ تَرَوۡنَہَا‌ۖ

Bahasa sederhananya, lihatlah sebuah masterpiece (ciptannya Allah) yang ada di atas kepalamu itu. Kemanapun kamu pergi (keliling dunia, ke hutan, ke perkotaan, ke perkampungan, dengan berjalan ataupun lari dari timur ke barat), kamu akan terus menemuinya. Yang mengambang sekokoh itu tanpa satupun penyanggah, FLAWLESS tanpa ada cacat keretakkan, dll.

Siapa yang membuatnya begitu?
Allah. 😭
Maha Kuasa Allah. Apa sih yang bisa kita ciptain? Kita bikin lalat aja nggak bisa, apalagi langit yang keliatan nggak berujung. Ciptaan Allah selalu nggak ada duanya, dari segi keindahan maupun kekuatan.

وَأَلۡقَىٰ فِى ٱلۡأَرۡضِ رَوَٲسِىَ أَن تَمِيدَ بِكُمۡ
dan yang menancapkan gunung-gunung yang stay, nggak tergelincir atau bergeser barang satu senti dari tempatnya walaupun udah berkali-kali gempa bumi di setiap generasinya. Allah meletakkan gunung-gunung di atasnya biar buminya nggak goyang bersama kita. Ini juga di support oleh surat An-Naba: 7, yang mengatakan fungsi gunung itu sebagai pasak.

Kak emang bumi goyang awalnya?
Kalau pakai referensi Al-Qariah dan Az-Zalzalah, ketika gunung-gunung akan diangkat (di hari kiamat), yaa logic and make sense banget kalau manusia jadi kaya anai-anai yang berterbangan. Ketika itu dicabut, bumi punya goyangan yang dahsyat yang bikin semuanya terbangan kaya debu.

Satu hal lagi yang bikin kita mikir, kalau dikaitkan dengan ayat 6, orang yang sibuk dan fokus sama entertainment aja (untuk saat ini, sebut saja medsos) pasti nggak punya waktu untuk "melihat indahnya ciptaan-ciptaan Allah" (pohon, gunung, danau, langit, awan, dll.) di sekitarnya. Terlalu sibuk menatap layar tiap saatnya.

Dari sini kita belajar, bahwa sesekali baiknya kita perlu keluar, jalan-jalan, pandangi sunrise, sunset, bukan untuk foto-foto dan post, tapi untuk mengagumi Sang Pencipta dan menambah cinta pada Yang Maha Cinta.

Insights Ayat 11

هَٰذَا خَلْقُ اللَّهِ فَأَرُونِي مَاذَا خَلَقَ الَّذِينَ مِنْ دُونِهِ ۚ بَلِ الظَّالِمُونَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
"Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh (sesembahanmu) selain Allah. Sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata."

هَـٰذَا خَلۡقُ ٱللَّهِ فَأَرُونِى مَاذَا خَلَقَ ٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦ‌ۚ

Kalau dilihat dari tafsir dan asbabun nuzul, Allah menantang mereka, para penduduk Mekkah yang dibicarakan di ayat 6-7.

Ayat sebelumnya, Allah menjelaskan betapa hebat ciptaan-ciptaan-Nya, nah disini Allah nantang mereka. "Coba sekarang, tunjukkin ke Aku, apa yang telah dilakukan atau diciptakan sembahanmu itu?" Dan balik lagi, siapapun yang denger pasti langsung speechless, skak mat, lost words, karena jauuuuhhhh banget kualitas ciptaan Pencitpa (khaliq) dan ciptaannya ciptaan (makhluk).

Dan sejatinya, ayat ini bukan khusus untuk orang-orang Mekkah aja. Bahkan untuk kita.. para generasi akhir zaman yang kadang menyekutukan Allah dengan cara yang lebih modern.

Semoga kita selalu diberi hidayah oleh Allah. Aamiin..

Insights Ayat 12

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
"Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu "Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji."

Disinilah kata Luqman mulai diperkenalkan. Tidak ada bukti jelas kalau Luqman itu seorang Nabi dan ulama, juga sepakat bahwa ia bukan Nabi. Ada riwayat juga yang mengatakan beliau seorang budak berkulit hitam dari Habsyah. Meskipun begitu, yang jelas beliau adalah hamba shaleh yang diberi hikmah, ilmu dan ketepatan dalam bicaranya dan Allah menjadikannya spesial sebagaimana namanya diabadikan dalam Al-Qur'an (yang berarti penting untuk diingat antara dia dan apa yang dia lakukan).

 وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا لُقۡمَـٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ
Dan sungguh kami telah berikan Luqman hikmah.
Kalau kita engeuh, surat inipun diawali dengan pernyataan bahwa Al-Qur'an itu kitab penuh hikmah, bagian "Tilka ayaatul kitabil hakim" (Luqman: 2).

Di ayat ini, Allah menegaskan (kalau Luqman bisa kaya gitu) karena dianugerahi oleh Allah. Luqman itu terkenal dengan kata-kata mutiaranya yang diriwayatkan secara turun temurun. Bahkan ada juga riwayat tentang dialog dia dengan seseorang. Singkatnya, Luqman ditanya, "bukannya kamu seorang budak? berkulit hitam? Mengembala kambing? Kok orang-orang duduk di hamparanmu, berdesakan memasuki pintu rumahmu dan rida dengan ucapanmu?"

Luqman menjawab, "aku selalu menundukkan pandangan mataku (dari hal-hal yang haram), lisan selalu ku jaga, makananku selalu bersih (halal), kemaluann ku jaga (tidak zina), selalu jujur dalam perkataanku, selalu menepati janji-janjiku, tamu-tamu ku muliakan, tetangga ku hormat dan aku tidak pernah melakukan hal yang tidak perlu bagiku."

Riwayat lain juga ada yang mengatakan bahwa dia orang yang pendiam dan suka bertafakkur.

Disini kita jadi tahu,
walaupun hikmah itu dari Allah,
tapi ada usaha yang ia lakukan buat bikin ia dapat itu.

أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِ‌ۚ
Karena Allah sudah menganugrahkan keutamaan khusus itu, maka bersyukurlah -- karena Allah nggak memberikan itu ke setiap orang di zamannya--terima kasihlah pada yang ngasih. Laksanakanlah perintah Allah.

Bukan hanya Surah ini yang menjelaskan syukur menjadi hal yang utama dilakukan.
Bahkan Al-Qur'an ini dimulai dengan panggilan bersyukur rah paling pertama. Al-Fatihah.
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٢

وَمَن يَشۡڪُرۡ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦ
Siapa yang bersyukur, manfaat dan pahala dari syukurnya kembali ke dirinya sendiri. Konsekuensinya nggak ke siapa-siapa selain dirinya sendiri.

وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ۬
Siapa yang nggak berterima kasih yaa..
Allah Maha Kaya.
Nggak kekurangan dan nggak memerlukan apapun dari hamba-Nya.

Makna ghaniy itu nggak memerlukan atau nggak membutuhkan, bahasa kerennya mah, independent. Saking kaya-nya jadi nggak butuh bantuan siapa-siapa. Beda sama orang kaya. Sekaya-kayanya manusia, dia tetep butuh orang (misal pembantu, supir, babysitter, anak buah, satpam, dll.)

حَمِيدٌ۬
Mau kita puji atau enggak Allah pun udah ‘Hamiid’ (terpuji).

Ohya yang menarik, kenapa disini pakai kata hamiid, bukan mahmud?

Mahmud artinya dipuji,
kalau dipuji pasti oleh ‘seseorang’ kan?
Butuh seseorang untuk memuji.

Hamid: Maha Terpuji
Nggak butuh seseorang untuk membuatnya jadi terpuji.
Ada atau tidaknya makhluk yang memuji, Allah akan tetap terpuji.

To be learning:
💌 Hikmah itu dari Allah.
💌 Sejatinya tiap-tiap hidup kita telah diberikan anugerah yang unik dan beda-beda.
Jadi hal yang pertama dilakukan ada bersyukur dan laksanakan perintah Allah. 
💌 Berlaku kufur atau syukur, dua-duanya ada  konsekuensinya yang kembali ke diri kita.

Insights Ayat 13

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai Anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."

Kita mulai masuk ke part dialog Ayah dan Anak.
Di Al-Qur'an, Allah memang mengambil beberapa percakapan ayah  anak, misal percakapan Yaqub – Yusuf, Ibrahim – Ayahnya, Ibrahim – Anaknya, dan disini kita belajar dialog antara Luqman – Anaknya.

وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَـٰنُ لِٱبۡنِه
Sedikit background: Ingat konsep pertama yang dibicarakan dalam surah Luqman ayat 6? Yup. Ngomongin tentang mereka yang teralihkan ke entertainment industry. Siapa yang seringnya terpikat? Anak muda atau remaja. Jadinya, siapa yang lebih butuh nasihat? Remaja. Nah ayat ini menyiratkan makna kalau kamu gak mau anakmu kesitu, you need to have a strong father role. A dad needs to find a right time - وَهُوَ يَعِظُهُ

Terus nasihatin deh, kaya gini..

يَـٰبُنَىَّ
Ananda.... -- Sopan banget bahasanya.
"Yabunayyaa" (panggilan kesayangan di Arab yang halus banget).
“Ananda.. My baby.. My dear son.. anak kecil yang ku sayang" -- kurang lebih gestur orang yang berkata “yabunayya” itu meluk, meletakkan tangan di pundak anak, nunjukkin kasih sayang, dll.

Sekarang, renungkanlah isi nasihatnya: 

لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ‌ۖ 
Janganlah kamu persekutukan Allah...

Yang paling pertama harus diajarkan ke anak adalah untuk mengakui ke-ESA-an Allah. Kalau seseorang banyak dosa tapi masih mengakui ke-esa-an Allah, bisa jadi diampuni Allah. Tapi kalau enggak, mereka udah nggak ada keselamatan di akhirat.

Kalau kita notice, ayat sebelumnya ngomongin syukur. Nah sejatinya ini masih berkaitan erat. Salah satu cara bersyukur (selain dengan hati yang mengakui dan lisan yang berucap) yaitu dengan amal perbuatan atau menggunakan anugerah sesuai tujuannya. Disini, gimana cara orang tua mensyukuri kehadiran anak?

Dengan mendidik ia dengan baik. Mengajarkan tauhid (laa tusyrik billah). Sehingga ia diharapkan tumbuh kembang menjadi anak yang bertakwa dan shalih, dan tidak pula menjadi bagian orang-orang yang tersebut di ayat 6.

Dan sebagai anak,
bagaimana cara kita bersyukur pada Allah?
Dengan tidak menyekutukan Allah. Atas segala hidayah, kebaikan dan terus mengalir di nafas dan hidup kita. Cara bersyukurnya kita bukan menyembah Dia, tapi HANYA MENYEMBAH Dia (Allah).

إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٌ۬
Sesungguhnya syirik itu kedzaliman yang besar.

Dzalim itu tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Logikanya, siapa yang ngasih, dia yang pantas mendapat 'rasa terima kasih'.
Misal, ada orang ngasih kamu rumah mewah, eh kamu terima kasihnya sama satpam rumah mewahnya. Ya salah kan? Harusnya ke pemilik rumah mewah yang menghadiahkannya ke kita. Jadi disini kita perlu menempatkan sesuatu pada tempat seharusnya.

Tidak syirik = bentuk syukur.

Semoga kita dan keturunan kita dijaga Allah dari syirik dalam bentuk apapun.
allahumma aamiin..

-----------------------------------
wallahu'alam bisshowab.
sumber: 35 Days Memorizing Luqman-whatsapp group.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAFALKAN... MESKI SULIT

Nostalgia Itu Indah

Haiii Assalamualaikum semua. Salam ukhuwah!! Semoga selalu istiqomah dalam menjalankan perintah Nya :) Hari ini Gue mau ngeblog liburan minggu kemarin bersama kawan lama! Alias teman jaman SMP yang masih melekat banget hehehe :) Penasaran kan? Yuk baca yuuuuk!

INSIGHTS QS. LUQMAN: 6-9

Khoirunnas anfa'uhum linnas sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sekitar. Yaps, masih sama niatku adalah berbagi kepada teman-teman semua tentang tadabbur Qur'an surat Luqman. Jadi, blog hari ini membahas insights surat Luqman ayat 6-9. Selamat membaca, everyone!