Setiap manusia yang hidup, pasti akan memiliki rasa cinta. Rasa cinta inilah fitrah yang sudah wajar dimiliki dan suatu anugerah dari Allah swt. Tidak ada manusia yang mau tersakiti, yang ada justru ingin mendapatkan rasa cinta dalam hidupnya. Begitupun Allah, memerintahkan hamba-Nya untuk terus memiliki rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama agar terjalin rasa persaudaraan.
Perlu diketahui, bahwa berbicara soal cinta merupakan bahasan yang saaaangat indah. Cinta adalah fitrah yang Allah hadirkan dalam setiap manusia, tercantum di QS. Ali Imran [3]: 14 "dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan,....". Rasa cinta bisa berbeda, ketika berbicara cinta terhadap lawan jenis. Ada yang bilang kalau cinta sudah tiba, tai kucing pun rasa cokelat. Kita boleh saja tidak setuju dengan statement itu, begitu juga orang lain, boleh tidak setuju dengan definisi cinta yang kita berikan. Pasalnya cinta memang rumit diungkapkan dalam kata.
Contoh kecilnya, kalau kita lagi jatuh cinta sama seseorang, jadinya seneng kalau lihat dia, pengennya terus berinteraksi, deket, hati selalu berbunga-bunga, deg-degan kalo ketemu dia, tapi disisi lain, ada rasa galau juga. Kok gitu? Iya, galau karena rasa itu hanya bisa dipendam, namun tak bisa diungkapkan.
Penting untuk menyadari, sebenarnya perasaan yang muncul itu benar-benar cinta murni atau sekadar nafsu? Jangan-jangan itu bukan cinta, melainkan kita yang mengaku-ngaku cinta, belum mencapai taraf cinta itu, saking tertariknya sama dia, jadinya menganggap perasaan itu adalah cinta. Terkadang ada yang berpikir bahwa cinta datang begitu saja tanpa memandang siapa orangnya.
Teman-teman perlu ingat, bahwasannya jatuh cinta pada lawan jenis hendaknya dipahami, ada batasan-batasannya, tentunya tidak boleh sembarangan dalam mengungkapkan rasa cinta. Terlebih seorang Muslimah, kadang takut rasa cinta itu mengalihkan fokus dari Allah. Sejatinya Allah pun sudah mewanti-wanti untuk hati-hati soal cinta, kalau enggak, kita bisa terjerumus dalam zina. Allah sudah menyuruh kita di QS. Al-Isra [17]: 32, "dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."
Lalu, jika aku jatuh cinta, aku harus apa?
Kembali mengingat Allah. Perasaan itu sunnatullah yang dapat kita rasakan, karenanya, di saat kita merasakan cinta, kembalikan pada Allah. Berdoa sekuat hati dan tenaga agar perasaan cinta itu tidak membawa pada kemaksiatan. Berdoalah, jika cinta ini pertanda mungkin si dia adalah jodoh kita, semoga Allah dekatkan dengan cara yang baik.
Kelola ekspresi, alirkan perasaan kepada Allah. Jika cinta timbul pada lawan jenis yang belum halal, maka tugas kita adalah kelola ekspresi cinta tersebut. Tidak memberikan perhatian, tidak memandangi terus-menerus, dan lain-lain. Kita boleh saja mengalirkan perasaan tersebut, namun hanya kepada Allah. Kalau kita tidak sanggup memikulnya sendiri, bisa kita curahkan melalui orang tua atau teman-teman terpercaya, tapi ingat, bukan dianya langsung yaa.
Kelola ekspektasi, hanya berharap kepada Allah. Kelola pula ekspektasi, jangan banyak berharap, apalagi berharap pada manusia, siap-siap kecewa. Perjalanan cinta sampai sebelum akad terucap, akan penuh ketidakpastian. Terkadang, perempuan kalau sudah cinta sama laki-laki, jadi membayangkan bagaimana jika ia menjadi suami kita, membayangkan kehidupan pasca menikah, dan lain-lain. Ini yang harus dihindari, yang dapat membuat seseorang kurang rasional dalam mencintai seseorang.
Perbaiki diri dan tanamkan rasa malu pada Allah. Sebagai seorang Muslimah, harus menjaga izzah di hadapan laki-laki. Tanamkan rasa malu, terlebih pada Allah jika melakukan hal-hal yang tidak Allah sukai. Yakinlah, perbaiki diri, siapkan diri untuk menikah, insyaa Allah pada waktunya Allah akan menunjukkan jodoh kita.
Tegas pada diri, pegang teguh perintah Allah. Berpegang teguh pada aturan-aturan Allah. Jangan biarkan diri ini terlena dengan rasa cinta, sehingga bebas melakukan maksiat. Tegaslah jika memang belum bisa menikah. Jangan mau dirimu diberikan janji yang tak pasti oleh laki-laki. Ketegasan merupakan kunci yang akan membuat laki-laki mengambil sikap dengan jelas. Yakin! bahwa wanita yang baik, untuk laki-laki yang baik, begitu juga sebaliknya.
Hehe.. ribet ya?
"Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." [QS. Al-Baqarah: 216]
Satu hal penting ketika cinta datang menghampiri, perlu disadari bahwa, sesuatu yang kita suka, bisa jadi buruk bagi kita di kemudian hari. Oleh karena itu, kembalikan pada Allah. Minta petunjuk pada Allah yang Maha Mengetahui seperti apa jalan terbaik untuk hamba-Nya ini.
Perlu teman-teman garis bawahi: cinta itu butuh pembuktian. Bagaimana cara membuktikannya? Pembuktian yang dilakukan sesuai ketentuan dan tidak melanggar aturan Allah, yaa, dengan cara menikah, tapi ingat, disertai dengan ilmu dan kesiapan kita untuk menyempurnakan separuh agama.
Last but not least,
Jatuh cinta tak mengapa. Dari rasa cinta kita bisa merasakan energi positif yang dapat menumbuhkan, namun jaga ekspresi cinta jika seseorang yang dicintai adalah bukanlah yang halal untuk dicintai. Pastikan cinta pada manusia tidak lebih besar dari cinta untuk sang Khaliq. Mari jemput cinta dalam jalan takwa, kelak keberkahan hadir dalam rumah tangga di kemudian hari, insyaa Allah.
----------------
wallahu'alam bisswowab.
sumber: kulwap bareng Teh Nida (@nidathifah) Grand Opening KARIMAH (Kajian Rutin Muslimah) UNS - dibumbui kalimat dari penulis.

Komentar
Posting Komentar